INDRIYANI

Sabtu, 10 Agustus 2013

Nama ku Trisya aku seorang perawat di salah satu rumah sakit swasta di Jakarta, aku sudah mempunyai tunangan namanya Evan praseyo. Dia bekerja di perusahaan ayahnya yang bergerak di bidang periklanan . sudah 3 tahun kami berpacaran dan akhirnya kita memutuskan untuk bertunangan , Aku sangat mencintai dia sepenuh hati sama seperti dia mencintaiku,, cinta ku ini tidak akan pernah hilang selamanya,sampai ajal memisahkan kita.. Siang hari,, tepatnya jam istirahat tiba-tiba handphone ku berbunyi, ternyata dari evan, aku pun segera mengangkatnya. “halo..”ucap ku “halo sya,, kamu udah makan belum? Jangan sampe telat makan ya nanti kamunya sakit,”ucap evan perhatian kepada ku “iyah, ngg kok van. Nih aku baru selesai makan, kamu sendiri udah makan van?”jawabku “udah kok kamu lagi apa sekarang?” “aku lagi ngecek data-data pasien van,” “oh ya udah deh sya,, aku mau metting dulu, nanti sore aku jemput kamu di rumah sakit yah love you sayang.” “iyah..love you too”ucap ku sambil menutup telponya Jam istirahat pun sudah usai, aku segera kembali bekerja lagi.hari ini aku ditugaskan untuk membantu dokter di ruang ICU,operasi pun di mulai sekarang aku pun segera menyiapkan segala peralatan yang dibutuhkan,setelah beberapa jam operasi pun selesai dan berjalan dengan lancar, aku langsung membereskan peralatan dan membersihkannya. Tapi entah mengapa kepala ku sangat pusing dan sakit sekali sampai aku pun tidak kuat untuk berjalan, akhirnya aku putuskan ututuk beristirahat sejenak di ruangan ku. Dan langsung meminum obat sakit kepala yang biasa aku minum, lalu perlahan-lahan sakit di kepala ku mulai menghilang. Dan aku pun mulai bekerja kembali. Waktu berlalu begitu cepat sampai aku tidak sadar bahwa sekarang sudah saatnya aku pulang,pasti evan sudah menuggu di luar. Benar saja, tiba-tiba handphone ku pun berbunyi, aku pun segera mengangkatnya karna aku sudah tahu bahwa yang menelpon adalah evan. “halo, sayang kamu udah selesai. Aku udah di depan rumah sakit nih.” “hmm,iyah kok ini juga udah selesai , ya udah aku keluar sekarang yah..”jawabku sambil menutup telponnya .dan akupun menghampirinya. “hai sayang” Evan pun melihat kearah ku dengan wajah yang lain seperti ada perubahan di diriku. “ sayang muka kamu kenapa pucat banget,kamu sakit?” “ ngga ko sayang…aku ngg apa-apa ko..paling kecapean aja…istirahat sebentar juga ilang ..udah yuk pulang…keburu malem sampe rumah..” Akhirnya aku dan evan masuk kedalam mobil sport warna putih kesukaan ku…dan entah mengapa di dalam mobil pun aku merasakan pusing yang serupa waktu di rumah sakit tadi…aku bertanya dalam hati..ada apa ini...?mengapa?sampai akhirnya lamunan ku pun terbunyar oleh candaan evan…dan aku sangat senang sekali memiliki evan,,,, Sesampainya di rumah. “sayang, aku pulang dulu yah…” “iya van kamu hati2 di jalan yah” Sambil memeluk ku hangat dengan kecupan di kening ku…dan malam ini berakhir denngan indah…dan aku pun tertidur… Kesokan harinya Pagi ini tidak seperti pagi2 yang biasanya….sepertinya aku….mengalami sakit yang luar biasa dari yang kemarin…ya tuhan apa yang terjadi dengan aku…?aku penasaran?akhirnya aku memutuskan untuk mengecek nya ke rumah sakit tempet aku bekerja… Setelah di lakukan pemeriksaan…dokter memvonisku menderita kanker otak stadium awal…ya tuhan betapa hancur hati aku…bagaimana dengan pernikahan ku yang akan di gelar setahun lagi…dan apakah evan akan menerima keadaan ku yang sepeti ini?ada beratus2 pertanyaan di otak ku..hingga ahkirnya aku menitikan air mata…dan tiba2 handphone ku berbunyi dan itu dari evan…aku bingung harus berbuat apa?dan akhirnya aku memutuskan untuk kemoterapi tanpa sepegetahuan evan.. Malam itu evan menelepon ku dan berkata dia akan pergi ke amerika selama 1 tahun dan inilah kesempatan ku untuk ikut kemoterapi.sudah beberapa bulan yang lalu semenjak evan pergi,,, aku menjalani kemoterapi dan hasilnya baik.akan tetapi tuhan berkehendak lain,,,di bulan2 terakhir kemoterapi…kondisi ku semakin menurun dan menurun…aku sudah tidak sanggup.di saat detik2 terakhir ku aku mengingat,, aku mempunyai seorang pasien yang sudah lama menderita kebutaan namanya Marisa dan aku memutuskan untuk mendonorkan sepasang mata ku kepadanya,karna aku ingin dia melihat indahnya dunia ini…dan sekarang aku sudah tenang berada disisi tuhan… Evan pun mengetahui tentang kematian trisya,betapa sedihnya dan sakitnya hati evan mendengarnya,,andai evan mengetahuinya lebih dulu pasti ini tidak terjadi ,, Sebelum meninggal …trisya sempat menulis surat untuk evan… untuk meminta maaf bahwa dia tidak bisa meneruskan pernikahannya dengan evan… karna penyakit yang dideritanya,dan surat itu pun dibaca oleh evan.. Dear evan…. Aku memang wanita yang tidak sempurna untuk kamu… kamu jauh lebih pantas mendapatkan wanita yang lebih baik dari aku,, maafin aku sayang aku ngg bisa terusin pernikahan kita… karna aku mengidap kanker otak …sebelumnya aku minta maaf karna ngg kasih tau kamu.. aku takut kamu sedih dan terluka karena melihat kedaanku yang seperti ini… lebih baik semua rahasia ini aku pendam sendiri ,,semenjak kamu pergi aku memutuskan untuk menjalani kemoterapi berharap aku bisa sembuh…dan hasilnya pun bagus tetapi,dibulan2 terakhir kondisi ku semakin menurun dan menurun,dokter bilang bahwa kankerku sangat ganas sekali sehingga dokter pun sudah memvonis ku bahwa umur ku sudah tidak lama lagi,, sakit sekali aku mendengarnya,, tapi aku berusaha untuk tegar menghadapi ini semua dan satu hal yang harus kamu percaya van… aku akan selalu muncintaimu selamanya,,, walaupun kita sudah ada didunia yang berbeda … dan kamu juga harus tau bahwa aku akan hidup di hatimu dan matakupun akan selalu melihat mu selamanya,, walaupun aku sudah tidak ada disisimu.. kamu harus tetep jalanin hidup ini dengan semangat yah,,, walaupun ngg ada aku… Love you evan…. Trisya. Evan pun menangis membaca surat dari trisya,, dia sangat menyesal dan merasa menjadi tunangannya yang tidak berguna …karna tidak mengetahui semuanya ini,, dan dia malah pergi untuk menjalankan bisnisnya di luar negeri.. sedangkan trisya sedang berjuang untuk sembuh dari kankernya…
NEXT